Mempunyai baju rajutan tentu butuh waktu khusus untuk merawatnya. Tetapi meskipun demikian modelnya yang unik dan kenyamanan saat dipakai membuat semakin banyak orang menggunakan. Semakin hari jenis baju rajutan semakin populer terutama di kalangan remaja yang ingin selalu tampil modis, elegan namun tetap terlihat wajar dan tidak terlalu mencolok.
Bahan baju rajutan ini pada awalnyanya dibuat dari bahan wool yang cocok dipakai pada saat musim dingin. Bahan ini biasanya tebal seperti selimut sehingga hangat. Kini, baju rajut juga tampil modis dengan berbagai gaya dan model. Tidak hanya dibuat dari bahan wool, saat ini ada juga baju rajutan yang terbuat dari bahan katun yang bisa menyerap keringat sehingga nyaman dipakai untuk baju sehari-hari.
Pada saat hendak membeli baju rajut sebaiknya memilih yang sudah dicuci terlebih dahulu di perusahaan pembuatnya. Jika membeli baju rajut yang belum dicuci lalu dicuci sendiri maka bahan bisa berubah bentuk, yang tadinya berukuran L, sesudah dicuci bisa turun ukuran menjadi M. Menandai baju rajutan yang sudah dicuci tidaklah sulit, yaitu benangnya lebih lembut dan bulu katunnya sudah keluar. Sedangkan baju rajut yang belum dicuci bisa dilihat dari tekstur benang yang biasanya kasar dan berpori lebih rengang.
Perawatan Baju Rajut
Apabila sudah mendapat baju rajut yang sesuai maka anda perlu lebih fokus untuk merawatnya. Dikarenakan bahan baju rajut yang sangat menyerap air, baju rajutan sebaiknya dimasukkan ke alat pengering sesudah dicuci. Sesudah itu baju rajut cukup diangin-anginkan.
Pada saat baju rajut basah, jangan menggantungnya. Hal ini bisa merusak bentuk busana yaitu ukuran bahu bisa turun. Memeras baju rajut dengan tangan hingga kering membutuhkan waktu yang lama, hal ini bisa membuat baju menjadi lembab. Tetesan air bisa mempengaruhi panjang rajutan menjadi melar.
Warna baju rajutan bisa berubah apabila dijemur dibawah sinar matahari, untuk itu hindari menjemur dibawah sinar matahari secara langsung. Setelah kering, baju boleh disetrika asalkan tidak terlalu panas. Apabila ada benang rajutan yang lepas, jangan ditarik atau digunting. Selipkan saja benang tersebut mengikuti jelujur sebelumnya dengan memakai jarum rajut.
Bahan baju rajutan ini pada awalnyanya dibuat dari bahan wool yang cocok dipakai pada saat musim dingin. Bahan ini biasanya tebal seperti selimut sehingga hangat. Kini, baju rajut juga tampil modis dengan berbagai gaya dan model. Tidak hanya dibuat dari bahan wool, saat ini ada juga baju rajutan yang terbuat dari bahan katun yang bisa menyerap keringat sehingga nyaman dipakai untuk baju sehari-hari.
Pada saat hendak membeli baju rajut sebaiknya memilih yang sudah dicuci terlebih dahulu di perusahaan pembuatnya. Jika membeli baju rajut yang belum dicuci lalu dicuci sendiri maka bahan bisa berubah bentuk, yang tadinya berukuran L, sesudah dicuci bisa turun ukuran menjadi M. Menandai baju rajutan yang sudah dicuci tidaklah sulit, yaitu benangnya lebih lembut dan bulu katunnya sudah keluar. Sedangkan baju rajut yang belum dicuci bisa dilihat dari tekstur benang yang biasanya kasar dan berpori lebih rengang.
Perawatan Baju Rajut
Apabila sudah mendapat baju rajut yang sesuai maka anda perlu lebih fokus untuk merawatnya. Dikarenakan bahan baju rajut yang sangat menyerap air, baju rajutan sebaiknya dimasukkan ke alat pengering sesudah dicuci. Sesudah itu baju rajut cukup diangin-anginkan.
Pada saat baju rajut basah, jangan menggantungnya. Hal ini bisa merusak bentuk busana yaitu ukuran bahu bisa turun. Memeras baju rajut dengan tangan hingga kering membutuhkan waktu yang lama, hal ini bisa membuat baju menjadi lembab. Tetesan air bisa mempengaruhi panjang rajutan menjadi melar.
Warna baju rajutan bisa berubah apabila dijemur dibawah sinar matahari, untuk itu hindari menjemur dibawah sinar matahari secara langsung. Setelah kering, baju boleh disetrika asalkan tidak terlalu panas. Apabila ada benang rajutan yang lepas, jangan ditarik atau digunting. Selipkan saja benang tersebut mengikuti jelujur sebelumnya dengan memakai jarum rajut.
No comments:
Post a Comment